Senin, 27 September 2010

Jika aku kesana......
Bukan untuk Cinta atau Rindu
Kupasatikan ada dari organ ini biarkan kau sendiri
Meratapi rinkik batang hari dengan mata terbuka
Mencari hulu dan menelusuri jauh hingga hilir sungai
Kau senyap menatap.
Jika aku kesana......
Bukan untuk Cinta atau Rindu
Tapi ingin kupastikan agar kau tak lagi
mengulang kisah pelarian dengan senyum kemenangan,
kebohongan, dan kemunafikan.... diantara
peluh sore dan aroma busuk perempuan tua pengasuhmu
Ku temukan cemas meradang di wajah
Kau senyap memandang.
Jika aku kesana......
Tidak juga untuk Cinta atau rindu
Tetapi dongeng yang pernah kau teraskan dari
mimpi dan hayalan sepotong malam di daratan
tanah sebelah timur lebih merangsang ku mengobrak-abrik
wacana kegekisahan mu.
          " Kau terlahir dari proses panjang didikan
            perempuan tua berbau busuk
            segala peroses persetubuahan yang kau
            pernah lakukan sebelum aku menyentuh mu
            dan tidak ada alasan diam menunggu di jemput
            oleh kekasih-kekasih Mu "
Jika aku kesana.....
tidak juga untuk Cinta dan Rindu
Tetapi kupastikan bahwa aku adalah ternak perah
untul menghasilakan kepingan Emas sebagai upeti,
jasa membesarkan mu dari perempuan tua berbau busuk
pengasuh mu.
Jika aku kesana......
Kupastikan aku kan menjemput pangeran kecil yang mulai haus
akan perhatian, pelukan kasih sayang....
yang selam ini kau tekantarkan .
         Jika aku kesana adalah......
         Cinta atau Rindu bukanlah jawaban....Namun
         senyum kesedihan dari kebodohan Mu
         Jika aku kesana adalah.......
         Serupa pagi kehilangan embun lantaran tak ada rekam jejak malam.
Jika aku kembali dari sana..........
Adalah demi Cinta, Rindu dan Kasih sayang
bersama calon imam kecilku untuk
menyambut pagi dengan butir embun yang bening dan jernih serta
dihangatkan sinar mentari yang indah di setiap pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar