Kamis, 07 Oktober 2010

Fairy In The Woods

I....
Akankah berdiri mematung menatap gundukan tanah yang masih memerah.
Disinilah terbaring dua perempuan yang pernah mengisi kisah hidup.
Layak kah diri terus terbakar dendam .....
Ku tatap dua gundukan tanah yang memerah.
Aku berpikir, Memeras, sambil terus mengamati diri dalam langkah lesu
Bagai sekuntum bungan yang di lindungi oleh ribuan dedaunan dari.....
Kilau sinar yang tajam, setajam dendamku, menusuk tempus pada dua nisan
yang tertulis  nama perempuan-perempuan itu.
Rimbun dedaunan, bagai tak memperbolehkan ku berhayal tajam tentang dua nisan
tertulis dua perempuan itu di waktu malam.......
........Lelah......Bintaro.....Lelah...........

Mage picture

II...
Tak kala mengarahkan pandangan dari cakrawala biru....
kesalah satu gundukan tanah merah, dari dua gundukan di hadapan.... 
"....Inilah Pedangkau Wahai Segenggam Kemarahan.
 ....Telah - DIA - Tancapkan di Atas gunduka tanah tersebut.
.....Inilah Buah Kebodohan dan Ke ingkaran atas kasik sayang  yang telah diberikan....
     dengan tulus....
            Dan mungkin inalah balasan bagi jiwa Mu.
            yang senang di balutkan nafsu dunia yang berlebihan,....
            dan di bodohkan,- jauh lebih bodoh dari keledai dungu.....
            sekalipun alam hayalmu semu.....
                         Sadarkah kau Hai perempuan yang peranah terkasihi....
                         Hidup ini nyata- bukan seperti hayalan Mu......
                         Hidup bagai Sang Putri yang terpenjara dalam Kastil.....
                         Sebuah Istana Semu Mu...
...........Maaf Aku Terusik.....Bintaro.......................................................................Pzt.

Rabu, 06 Oktober 2010

Downlad free Eyes - Eye in hands wallpaper








Anak domba di pelihara dan diberi rumput.....
Dengan rakusnya anak domba pun kegirangan, namun......
Sang Heina tua betina melalap sang domba......
Sang Heina tua betina terkena karma rimba, dan.......
Kematian memangsa Sang Heina tua betina itu.
    Inilah Kekuatan yang dapat berbalik dari hukum sebab-akibat menjadi hasil yang baik
Bagi misteri lidah-lidah yang tajam bak belati bersisi dua....
Mengusik dan merobek-robek kain sutra sebauh kehidupan yang baru tumbuh......
Dapatkah aku mencakupnya dengan seulas senyum....
dengan tulus, ikhlas... seperti lautan yang  menerima semua yang di alirkan sungai.....
sambil melantunkan kidung-kidung ombak yang menghasilkan buih-buih putih nan bening....
Namun suatu saat, satu kekuatan akan menghadapkan perempuan-perempuan itu kehadapan makamah pengadilan Sang Pencipta.... Dan....
Harus kah diri ini dipaksakan seperti laut dengan ombak berbuih putih bagai kidung....dalam...
Menata langkah.... mungkin waktulah yang kan menjawab.......

...........................Bintaro....Kelelahan Hati...............................
Seberapa besar menyayanginya.....
Izinkan untuk menggambarkan bilangan untuknya..
Kasih sayang sebanyak bilangan nafas dan sejauh langkah kaki
tuk membri mu kehidupan....
Kasih sayang yang memenuhi hari-harinya tanpa kau sadari
Dengan keringat untuk menghidupinya dan terus mencoba untuk
selalu berusaha membahagiakan Mu... adalah sebuah kawajiban.....
walau roda pedati terperosok dalam sebuah kubangan.
Pegang teguh kesetiaan dan menabur kasih sayang untuk Mu...
Menyematkan kepercayaan untuk merawat dengan penuh perhatian bagi calon Imam kecil kita...
yang biru, lugu dan lucu pada mu.
Ketika terjatuh, ketika roda pedati terperosok dalam kubangan.
Perempuan Tua berbau busuk pengasuh ankatmu....
membawa calon imam kecil yang lugu, lucu dan biru beserta kau....
pergi membawa senyum dan meninggakan kehampaan.
Mungkin Kau Istri Ku akan mengenang dan mengerti tentang kasih sayangku...... sebab..
     Kasih sayangku lebih Suci bila kelak aku mati.........
     Kasih sayangku lebih Angung bila kelak nyawaku mengapung.........
     Kasih sayangku lebih Subur bila ku terlelap dalam kubur..........                                 PzT
Perempuan Tua tampak lusuh dan gemetar
Tatapan Sang Raja begitu tajam bagai seekor Rajawali lapar
Menatap Burung gagak hitam yang telah patah pada kedua sayapnya
     " Belenggu seluruh badanya dengan rantai-rantai yang menyala!, bawa perempuan tua itu kepohon
       yang menyala!,Gantung lehernya dengan tali yang menyala!,...
       Biarkan jasadnya menggantung di atas jilatan-jilatan tungku yang menyala!
       Biarkan angin panas berhembus menebarkan bau busuk membakar seluruh tubuh perempuan tua
       itu!
       Yang berlumur kepicikan, ke egoisan, dan dosa perempuan tua ....yang tega memeras
       keringat dosa anak angkat perempuannya...
Perempuan tua sang pengasuh yang selalu melangkah kahkan kaki ketempat-tempat keramat sekedar membeli mantra-mantra.......
 Aga lidahnya tajam..... setajam pisau.
 Agar ringan dalam memutar balikan fakta.
 Agar dapat terlihat Iba...
 Agar semua yang menatap tunduk....
 Agar Suaminya pun bertekuk lutut...di telapak kakinya....
       Perempuan Tua pengasuh yang senang menghasud dan
       Suka mengobral kata-kata sampah di balik punggung....
............ Akan kah Karma akan Memeluk Perempuan Tua Angkat Mu........
................................ Aku Tak Sabar Menunggu .......................................

Kamis, 30 September 2010

                                          I

Dua perajurit dari dalam penjara sambil menghela seorang perempuan. Dengan badan yang loyo berkesempatan berbisik " Inilah saatnya,...sudah datang peringatan sebelumnya kepada Mu "
                       Kecatikan yang ia benggakan serta bibir yang merekah, yang selalu memutarbalikan kebohongan
                       menjadi kebenaran, Kebohongan menjadi alat memelas dan mengabaikan, kebohongan menjadi
                       senjata yang memberondongkan peluru-peluru tajam kesedihan derita hidup agar mendapat
                      pengakuan, simpati, serta belas kasih dari para lelaki buruannya.
   Wajah cantik berubah menjadi pucat dan bibir pun pias memaparkan keputus asaan.
   Tetes air mata mengiba sera leher yang menyembunyikan penyesalan yang mendalam.
         Inilah perempuan yang lalri dari ranjang suaminya.
         Lari menjauh demi hayalan semunya,.....
        Lalu didapati dalam dalam pelukan hangat tangan lelaki-lelaki buruannya,.........
        yang dapat mewujudkan nafsu dunianya.
                          inilah perempuan hebat yang tidak akan pernah dapat mandiri
                         perempuan yang meninggalkan anak terkasih alik-alih bekerja demi anak.
          Peremuan yang menelantarkan mahluk kecil
          tanpa dosa yang lucu, lugu dan biru yang seharunya mendapat perhatian dan didikan yang baik
 Perempuan yang mengabaikan titipan dari sang Raja Semesta Alam ......
Perempuan yang terdidik dengan kesenangan......
 Tanpa mau bersusah payah.......
Perempuan  gampang mengelurakan kata-kata sampah.....
dan....
selalu lari mengudik menghindari diri dari pertanyaan kami.......                                                       PzT
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------                                   II

Sang Raja Memandang tajam  bagai pedang yang menikam
Menusuk dan mengorek hati.....
Perempuan Muda Cantik dan hebat pu berubah pucat....
Menunduk  berputus asa.
     " Lemparkan Dia Kedipan Berduri!...
       Siapa tahu Ia dapat mengenang ranjang yang mengotorinya dengan aib!.....
       Siram Dia dengan air yang mendidih!...
       Siapa tahu Dia dapat mengenang kemolelan tubuh yang lotor itu!....
      Belenggu Kakinya dengan rantai yang membara!...
      Agar Dia dapat mengenang, ketika Ia lari dari sisi suaminya....
         serta selalu meninggalkan anak terkasih titipan AKU.....
     Lumuri Dia dengan Lupur panas!......
     Siapa tahu Ia dapat mengenag kemolekan tubuh yang kotor itu!......
      Salib kedua tangannya dengan paku yang memerah menyala!....
      Agar Ia teringat akan kelupaannya untuk mendekap sang buah hati dengan ketulusan seorang ibu....
    Telanjangi Dia dan Rebahkan di atas batu hitam, mengkilat, licin dan membara!.....
    Supaya Dia dapat mengenang, betapa bergairahnya ia dalam dekapan ranjang para kekasih, para lelaki
    buruannya

Senin, 27 September 2010

Jika aku kesana......
Bukan untuk Cinta atau Rindu
Kupasatikan ada dari organ ini biarkan kau sendiri
Meratapi rinkik batang hari dengan mata terbuka
Mencari hulu dan menelusuri jauh hingga hilir sungai
Kau senyap menatap.
Jika aku kesana......
Bukan untuk Cinta atau Rindu
Tapi ingin kupastikan agar kau tak lagi
mengulang kisah pelarian dengan senyum kemenangan,
kebohongan, dan kemunafikan.... diantara
peluh sore dan aroma busuk perempuan tua pengasuhmu
Ku temukan cemas meradang di wajah
Kau senyap memandang.
Jika aku kesana......
Tidak juga untuk Cinta atau rindu
Tetapi dongeng yang pernah kau teraskan dari
mimpi dan hayalan sepotong malam di daratan
tanah sebelah timur lebih merangsang ku mengobrak-abrik
wacana kegekisahan mu.
          " Kau terlahir dari proses panjang didikan
            perempuan tua berbau busuk
            segala peroses persetubuahan yang kau
            pernah lakukan sebelum aku menyentuh mu
            dan tidak ada alasan diam menunggu di jemput
            oleh kekasih-kekasih Mu "
Jika aku kesana.....
tidak juga untuk Cinta dan Rindu
Tetapi kupastikan bahwa aku adalah ternak perah
untul menghasilakan kepingan Emas sebagai upeti,
jasa membesarkan mu dari perempuan tua berbau busuk
pengasuh mu.
Jika aku kesana......
Kupastikan aku kan menjemput pangeran kecil yang mulai haus
akan perhatian, pelukan kasih sayang....
yang selam ini kau tekantarkan .
         Jika aku kesana adalah......
         Cinta atau Rindu bukanlah jawaban....Namun
         senyum kesedihan dari kebodohan Mu
         Jika aku kesana adalah.......
         Serupa pagi kehilangan embun lantaran tak ada rekam jejak malam.
Jika aku kembali dari sana..........
Adalah demi Cinta, Rindu dan Kasih sayang
bersama calon imam kecilku untuk
menyambut pagi dengan butir embun yang bening dan jernih serta
dihangatkan sinar mentari yang indah di setiap pagi.